Rambut putih pada umumnya muncul sejalan dengan bertambahnya usia. Menjadi pertanda bahwa manusia mulai memasuki usia lanjut. Ini karena rambut mengalami perubahan warna akibat penurunan produksi melanin.
Namun, saat ini ubanan tidak hanya dialami oleh orang lanjut usia saja. Di usia muda juga sudah banyak yang mengalami ubanan. Penyebabnya adalah karena tingkat stres yang makin meningkat, faktor genetik, penyakit autoimun kulit dan juga pola makan yang kurang baik.
Nah, sering kali mencabut uban dirasa seperti solusi yang instant untuk menghilangkan rambut putih tersebut. Terutama yang ubannya masih sedikit, cara paling simpel tentu saja dengan mencabutnya.
Tapi kalau untuk yang rambut putihnya sudah banyak, mencabut uban malah merupakan hal yang buruk. Artikel ini akan membahas mengapa mencabut uban tidak disarankan, serta beberapa cara menutupi uban dengan cara yang aman.
Efek Jika Uban Dicabut
Mengapa uban sebaiknya tidak dicabut? Berikut adalah beberapa efek yang bisa dialami oleh seseorang jika mencabut uban:
Folikel Rambut Rusak
Apa yang akan terjadi ketika uban dicabut? Mencabut uban bisa merusak folikel rambut (tempat tumbuhnya rambut). Ketika folikel rusak, kemungkinan rambut tidak akan tumbuh lagi. Kalaupun tumbuh, kualitasnya tidak bagus. Rambut yang muncul teksturnya lebih kasar dibanding yang alami.
Kulit Kepala Infeksi dan Iritasi
Mengapa kulit kepala mudah terinfeksi? Hal ini bisa terjadi karena ketika rambut dicabut folikelnya jadi terbuka dan mudah terkena bakteri. Dari situlah terjadi peradangan sehingga kulit kepala menonjol atau timbul seperti sedang jerawatan. Selain itu, kulit kepala juga bisa iritasi seperti kemerahan dan rasa gatal.
Memicu Rambut Tumbuh ke Dalam
Maksudnya adalah rambut baru yang tumbuh malah mengarah ke dalam kulit, bukannya tumbuh normal seperti biasanya. Peristiwa ini sering membuat kulit kepala menjadi menonjol berisi rambut. Bisa saja kita keluarkan rambutnya tapi akan melukai kulit kepala.
Penulis pernah mencoba mengeluarkan ingrown hair pakai pinset, akhirnya rambut memang berhasil keluar ke arah yang seharusnya, tapi kulit kepala menjadi luka dan lama-lama seperti koreng.
Rambut Baru yang Tumbuh Tetap Berwarna Putih
Seringkali ketika kita mencabut uban kita berharap tumbuhnya hitam lagi. Faktanya rambut yang tumbuh tetap saja putih. Selain sia-sia, malah akan memperburuk kondisi rambut apalagi untuk yang ubannya sudah banyak.
Satu folikel di kepala adalah wadah bagi satu helai rambut, sehingga saat mencabut uban, jenis rambut yang tumbuh kemungkinan akan berwarna putih juga. Maka sebaiknya jangan dicabut tapi diatasi dengan cara-cara yang akan disebutkan di akhir artikel ini.
Berpotensi Menyebabkan Kebotakan
Area rambut yang sering dicabut akan menyebabkan belahan rambut mulai terlihat melebar dan berujung pada kebotakan. Alasannya adalah terus-menerus mencabut uban di tempat yang sama bisa membuat folikel rambut menyusut bahkan mati sehingga tidak ada rambut yang tumbuh lagi.
Gambaran Umum Munculnya Uban Berdasarkan Usia
Uban bisa muncul karena penurunan produksi melanin di folikel rambut seiring bertambahnya usia. Kinerja sel melanosit akan semakin menurun.
Menurut E-Journal UNSRAT – Peran Melanosit Pada Proses Uban
"Melanosit berfungsi untuk menyintesis pigmen melanin yang memberi warna pada kulit dan rambut, sedangkan rambut uban merupakan akibat kekurangan pigmen melanin."
Pada suatu kondisi tertentu, seseorang bisa mengalami ubanan lebih dini daripada seharusnya. Itu karena kekurangan vitamin B6, B12, D, E dan faktor-faktor lainnya. Di bawah ini merupakan gambaran umum munculnya uban berdasarkan usia:
Usia 20-an
Uban bisa saja pertama kali muncul di rentang usia ini, tetapi umumnya jumlahnya masih sedikit dan tidak terlalu kelihatan.
Penyebab utama uban muncul di usia ini adalah faktor genetik, jika ada anggota keluarga mulai beruban, kemungkinan besar Anda juga akan mengalaminya.
Usia 30-an
Banyak orang mulai melihat rambut putih lebih jelas. Proses ini biasanya dimulai dengan beberapa helai di bagian samping atau dekat garis rambut.
Usia 40-an
Pada sebagian orang, uban mulai menyebar lebih merata ke seluruh bagian rambut. Tentunya semakin mencolok di usia ini. Di saat inilah, perubahan warna rambut mulai lebih terasa bagi sebagian besar orang.
Usia 50-an
Di usia ini, rambut putihnya lebih banyak daripada rambut bewarna alaminya. Penuaan alami menyebabkan penurunan produksi melanin (pigmen yang memberikan warna pada rambut).
Usia 60-an ke atas
Uban sudah hampir pasti menjadi bagian menyeluruh dari penampilan seseorang. Rambut di kepala hampir sepenuhnya beruban.
Setelah tau apa saja efeknya dan gambaran umum kapan uban muncul, lalu apa yang harus dilakukan selain dicabut? Baiklah, mari sekarang kita atasi bersama dengan cara menutupi rambut beruban dengan aman dan alami.
Cara Menutupi Uban
Daripada mencabutnya, lebih baik kita melakukan beberapa cara di bawah ini:
Mengaplikasikan Cat Rambut Dengan Sisir Uban
Cara yang satu ini praktis, tidak perlu dipakai ke seluruh rambut. Cukup aplikasikan bagian yang putihnya saja dengan sisir pewarna uban. Anda bisa menggunakan CrownCare Pewarna Rambut Buah. Krim pewarna rambut alami yang bebas amonia.
Semir rambut ini merupakan pewarnaan rambut yang cepat, pemakaian sederhana, bisa retouch bagian tertentu, warnanya tahan lama, dan wangi buah segar.
Ingredients:
Polygonum multiflorum, blueberry delima, keratin, punica granatum, asam hialuronat, madu, ginseng, dan minyak biji hazel.
Cara Pemakaian:
- Pastikan rambut dalam keadaan kering.
- Gunakan sarung tangan.
- Pasang sisir pada botol.
- Sisir pada bagian rambut yang beruban. Note: Jika mau diaplikasikan seluruhnya juga boleh, sesuai kebutuhan Anda.
- Diamkan selama 30-40 menit.
- Bilas rambut dengan shampo.
Menggunakan Shampo Sekaligus Pewarna Rambut
Langkah praktis lainnya adalah pakai shampo sekaligus semir rambut seperti CrownCare Shampo Penghitam Uban. Pewarna rambut ini bisa menutupi uban dengan sempurna dan memberikan kilau alami yang segar. Selain dapat mewarnai rambut, shampo ini juga membersihkan rambut dan memberikan aroma herbal yang menenangkan.
Produk ini memberikan kemudahan mewarnai rambut, lembut dan anti kusut. Shamponya ringan dan tidak menyebabkan iritasi.
Kandungan:
Minyak biji hazelnut (menenangkan rambut), ekstrak pikea robusta (pelindung pewarnaan rambut), ekstrak daun biota orientals (perawatan kesehatan), ekstrak akar jahe (seimbangkan kulit kepala), dan polygonum multiflorum (nutrisi rambut).
Cara Pengunaan:
- Oleskan shampo ke rambut kering secara merata.
- Biarkan selama 25-30 menit.
- Bilas hingga bersih dan nikmati hasil pewarnaan yang natural.
Saran Penggunaan Berdasarkan Panjang Rambut:
- Rambut pendek pria: 12x pemakaian.
- Rambut pendek wanita: 6x pemakaian.
- Rambut sebahu: 4x pemakaian.
- Rambut panjang: 2x pemakaian.
Baca Juga: Cara Mengatasi Rambut Beruban Dengan Minyak Kelapa
Setelah Anda memahami efek apa saja yang bisa terjadi ketika mencabut uban dan cara menutupinya, sekarang Anda tidak perlu khawatir lagi. Anda tetap bisa tampil cantik dengan rambut yang telah diwarnai dengan produk-produk alami.
Bagaimanapun juga munculnya rambut putih adalah sebuah peristiwa alami dalam siklus kehidupan. Jika Anda nyaman dengan rambut putih alami, Anda bisa membiarkan saja dan tampil apa adanya.
Namun, bagi Anda yang ingin rambut kembali hitam dan alami, Anda bisa menggunakan cara-cara simpel yang sudah direkomendasikan di atas.
Referensi:
- RRI.co.id – Alasan Uban Tidak Boleh Dicabut (2024)
- Telemed.ihc.id – Masih Muda Kok Ubanan, Apa Sebabnya
- E-Journal UNSRAT (Roslin Sinaga, Sunny Wangko, Marie M. Kaseke) – Peran Melanosit Pada Proses Uban